KESANTUNAN
PRESENTASI DAN PIDATO ILMIAH
MAKALAH
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok
pada
Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Tiga
yang
Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A.
OLEH
KELOMPOK 1 :
1.
AHMAD
FAUZAN (24010113130089)
2.
MUHAMMAD
RIFKI INSANI (24010113140088)
3.
ULFA
NURUL HASANAH (24010113120042)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS
SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya maka penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Kesantunan Presentasi dan Pidato Ilmiah”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu
tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di
Universitas Diponegoro.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada
:
- Bapak Drs.H.M.
Fawzan Ahmad, M.A selaku dosen pengampu pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
- Rekan-rekan semua
yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia.
- Keluarga
yang selalu mendukung penyusun.
- Semua
pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah “Kesantunan Presentasi dan Pidato Ilmiah”, yang tidak dapat
penyusun sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini penulis merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semarang, Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
..............................................................................
ii
DAFTAR
ISI ............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
1
A. Latar
Belakang ........................................................................
1
B. Rumusan
Masalah ................................................................... 2
C. Tujuan .....................................................................................
2
BAB II KESANTUNAN PRESENTASI DAN PIDATO ILMIAH
...... 3
A.
Presentasi Ilmiah ....................................................................
3
1.
Pengertian dan Tujuan
Presentasi Ilmiah ........................
3
2.
Tata Cara Presentasi
Ilmiah yang Baik dan Benar
..........
3
3.
Langkah-langkah dalam
Presentasi Ilmiah .....................
4
4.
Metode Presentasi ...........................................................
9
5.
Presentasi yang Efektif
dan Efisien ...............................
10
6.
Tips Presentasi yang
Baik .............................................. 11
7.
Etika Presentasi Ilmiah ...................................................
12
B. Pidato
Ilmiah .........................................................................
13
1.
Pengertian dan Tujuan
Pidato Ilmiah .............................
13
2.
Kriteria Pidato yang
Baik ...............................................
14
3.
Persiapan Sebelum
Pidato .............................................. 14
4.
Tata Cara Pidato yang
Baik dan Benar ..........................
14
5.
Metode Berpidato ...........................................................
15
6.
Etika dalam Berpidato ....................................................
15
BAB III
PENUTUP .................................................................................
16
A.
Simpulan ................................................................................
16
B.
Kritik dan Saran .....................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA
..............................................................................
18
LAMPIRAN
............................................................................................
19
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Presentasi
dan pidato adalah salah satu kegiatan yang menyampaikan gagasan maupun pikiran
secara lisan. Kedua kegiatan tersebut tidak lepas dari dunia akademik. Di dalam
dunia akademik banyak ditemukan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan
melakukan presentasi, misalkan saja dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.
Mahasiswa biasanya diberikan tugas untuk melakukan presentasi di depan kelas.
Presentasi yang dilakukan dengan cara berbicara di depan kelompok, forum
ataupun di depan umum. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menyampaikan sebuah
pemikiran, gagasan ataupun untuk menyampaikan suatu informasi. Presentasi dan
pidato tidak hanya dilakukan begitu saja, tetapi presentasi dan pidato
mempumyai aturan dalam menyampaikan.
Saat
ini banyak mahasiswa yang melakukan presentasi maupun pidato hanya asal-asalan
saja. Padahal seorang mahasiswa berkewajiban untuk dapat melakukan presentasi
maupun pidato dengan baik karena hal itu merupakan suatu kebutuhan. Seorang
mahasiswa dalam penyampaiannya diperlukan penggunaan bahasa yang baik dan
benar, selain itu kesantunan dalam penyampaiannya juga perlu diperhatikan.
Berdasarkan
latar belakang di atas, untuk melakukan presentasi maupun berpidato yang baik
dan benar perlu diketahui bagaimana cara presentasi dan berpidato yang baik dan
benar, maka disusunlah makalah yang berjudul “Kesantunan Presentasi dan Pidato
Ilmiah”.
B. Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang masalah di atas, diperoleh beberapa rumusan masalah diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
presentasi ilmiah yang baik dan benar ?
2. Bagaimana
pidato ilmiah yang baik dan benar ?
C. Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan
presentasi ilmiah yang baik dan benar.
2. Menjelaskan
pidato ilmiah yang baik dan benar.
BAB
II
KESANTUNAN
PRESENTASI DAN PIDATO ILMIAH
A. Presentasi
Ilmiah
1. Pengertian
dan Tujuan Presentasi Ilmiaah
Presentasi
ilmiah adalah
“suatu kegiatan yang
lazim dilakukan dalam dunia ilmiah. Kegiatan tersebut berfungsi untuk
menyebarkan informasi ilmiah. Karena mahasiswa merupakan intelektual yang
berkewajiban menyebarkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan
presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan” (Liani, 2012).
Presentasi
dapat didefinisikan sebagai kegiatan berbicara
dihadapan publik untuk mengkomunikasikan suatu pokok bahasan yang merupakan
informasi mengenai suatu gagasan atau objek. Sedangkan presentasi ilmiah adalah presentasi yang disampaikan
oleh seorang ilmuwan mengenai suatu gagasan atau objek ilmiah dihadapan khalayak
ilmiah.
Adapun
tujuan dari presentasi secara umum menurut Jay dan Jay (2004) adalah sebagai
berikut :
a. Untuk
memberikan informasi
b. Untuk
mempengaruhi orang lain
c. Untuk
memberikan kesan yang baik kepada orang lain
2. Tata
Cara Presentasi Ilmiah yang Baik dan Benar
Presentasi
ilmiah akan berhasil jika penyaji memenuhi tata cara yang lazim. Menurut
Boeditama (2008) tata cara presentasi ilmiah yang lazim adalah sebagai berikut :
a. Penyaji
perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai
Informasi akan dipahami
dengan baik jika peserta memperoleh bahan tertulis, baik bahan lengkap maupun
bahasan presentasi powerpoint.
b. Penyaji
menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia
Penyaji perlu
merencanakan penggunaan waktu dan menaati panduan yang diberikan oleh moderator.
c. Penyaji
menaati etika yang berlaku di forum ilmiah
Dalam forum ilmiah ada
beberapa peran yang dimainkan oleh aktor yang berbeda, yakni penyaji, pemandu
(moderator), notulis, peserta, dan teknisi. Semua pihak wajib melakukan
tugasnya dan menjaga agar jalannya presentasi ilmiah dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Forum ilmiah adalah
wahana bagi ilmuwan dan akademi
dari berbagai disiplin ilmu untuk saling bertukar pendapat atau informasi
sebagai hasil penelitian.
3. Langkah-langkah
dalam Presentasi Ilmiah
Langkah-langkah
dalam melakukan presentasi ilmiah antara lain :
a. Tahap
persiapan
Dalam
tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu :
1) Menentukan
Topik
Hal-hal yang dapat
dianjurkan dalam memilih topik menurut Kasali (2001:68) adalah sebagai berikut
:
a) Tolak
topik-topik yang tidak termasuk dalam bidang keahlian
b)
Bila topik berhubungan
dengan keahlian ide namun bersinggungan dengan bidang lain yang bersifat agak
teknis, lakukan tandem (terjun
bersama-sama) dengan orang lain yang dianggap ahli
c) Topik
yang baik haruslah yang relevan dengan kebutuhan audiens, aktual, berisi
wawasan teoritis (mampu menjelaskan suatu fenomena), praktis sekaligus mudah
dipahami, terfokus, dan dapat disajikan dengan menarik
d) Adakalanya
kita diminta untuk memberikan wawasan praktik saja, tanpa perlu memberikan
warna teoretis sama sekali
2) Menentukan
tujuan
Menyusun tujuan yang
tepat untuk menjadi pedoman saat kita memilih segala sesuatu yang pantas
dimasukkan atau dikeluarkan dari presentasi (Jay dan Jay, 2004:3).
3) Mengenali
Situasi dan Audiens
Mengenali situasi atau
suasana yang dimaksud adalah suasana lingkungan apakah itu di perkotaan,
pedesaan atau di tengah kota yang bising. Suasana lingkungan ini harus kita
pikirkan ketika kita mempersiapkan presentasi. Logikanya suasana lingkungan
yang dipilih untuk suatu presentasi akan mempengaruhi presentasi dan emosi dari
peserta presentasi (Darmastuti, 2006:102-103).
Faktor lain yang harus
diperhatikan yaitu adalah dengan mengenali siapa audiens kita, agar kita dapat
menyesuaikan materi seperti apa yang tepat buat mereka. Menurut Darmastuti
(2006:103) mengenali audiens dibedakan berdasarkan latar belakang mereka yang
terdiri dari :
a) Tingkat
Pendidikan
Data tingkat pendidikan
sangat diperlukan untuk memperhitungkan kemampuan daya serap peserta
presentasi.
b) Profesi
Data profesi diperlukan
agar penyaji memahami dengan siapa kita berhadapan.
c) Umur
dan Pengalaman Hidup
Data umur dari calon
audiens diperlukan agar penyaji mengerti dengan pasti kecenderungan seseorang
pada umur tertentu.
4) Menyusun
Materi
Menurut Darmastuti
(2006:106) dalam penyusunan materi perlu diperhatikan faktor-faktor :
a) Aktualitas
Kemampuan mengemukakan
pendapat pada hal-hal yang baru dan tidak ketinggalan jaman.
b) Konsepsional
Memberi keluasan
wawasan, jangkauan pandangan, visi ke depan dan konsep-konsep yang bersumber
pada gagasan segar.
c) Faktual
Menyajikan hal-hal yang
sesungguhnya, kebenaran, data, bukan merupakan fiksi semata.
d) Kontekstual
Hendaknya memperhatikan
relevansi antara tema yang dipilih dan materi yang disajikan.
5) Menentukan
Pendekatan yang Digunakan
Setiap presentasi
membutuhkan metode yaitu sebuah pendekatan yang digunakan dalam menyampaikan
materi. Metode yang baik adalah metode yang sesuai dengan topik yang
disampaikan.
6) Menyusun
Slide Presentasi
Jika presentasi
menggunakan slide, maka slide disusun semenarik mungkin. Ada beberapa prinsip
yang harus dipahami dalam membuat slide, yaitu :
a) Sederhana
b) Konten
yang kuat
c) Font
yang indah
d) Gambar
yang menarik dan sesuai
e) Penggunaan
warna yang tepat
7) Latihan
presentasi
Latihan presentasi
memiliki dua tujuan menurut Jay dan Jay (2004:164), yaitu:
a) Untuk
melatih presentasi yang dipersiapkan dengan baik
b) Untuk
memberikan pengalaman dan dukungan kepada mereka yang terlibat dalam presentasi
b. Tahap
Membawakan
Ada
tiga struktur dalam membawakan presentasi, yaitu :
1) Membuka
Presentasi
Presentasi yang baik
harus dimulai dengan pembukaan yang baik. Pembukaan yang baik sangat menentukan
keberhasilan sebuah presentasi.
Terdapat lima poin
untuk membuka presentasi yang lengkap menurut Jay dan Jay (2004:10-11) :
a) Ucapan
selamat datang
Mengucapkan terima
kasih kepada audiens yang telah meluangkan waktu dan berharap waktu mereka
tidak sia-sia.
b) Idetifikasi
diri
Memperkenalkan nama dan
pekerjaan kita, latar belakang anda secara relevan.
c) Tujuan
Menjelaskan rencana apa
saja yang akan disampaikan di dalam presentasi.
d) Pemetaan
Menjelaskan berapa lama
presentasi yang akan berlangsung.
e) Aturan
main
f) Menjelaskan
apakah anda mengizinkan orang-orang melakukan interupsi saat mereka mempunyai pertanyaan, atau
menunggu sampai akhir sesi, atau menyimpan semua pertanyaan sampai presentasi
berakhir.
2) Pembahasan
Dalam menyampaikan
materi harus secara teratur, dan materi disampaikan secara keseluruhan. Penyaji
perlu memahami beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyampaikan materi
menurut Pujiono (2013:87-91), diantaranya sebagai berikut :
a) Ketepatan
ucapan
Dalam hubungannya
dengan olah suara atau tata bunyi ini, hal-hal yang harus diperhatikan menurut
Pujiono (2013:87)., berikut :
(1) Logat
baku tidak tercampur dengan dialek tak baku
(2) Lafal
harus jelas dan tegas
(3) Nafas
yang kuat agar dapat menguraikan kalimat yang cukup panjang atau tidak terputus
dalam wicara
(4) Tempo
(cepat lambat suara) dan dinamik (intonasi, tekanan, aksen) suara
(5) Penghayatan,
berbicara memerlukan penjiwaan agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi
b) Penempatan
tekanan, nada, sandi, dan durasi
Tekanan berhubungan
dengan keras lemahnya suara, nada berhubungan dengan tinggi-rendahnya suara, sandi
atau tempo berhubungan dengan cepat-lambatnya berbicara, dan durasi atau jeda
menyangkut perhentian (Pujiono, 2013:88).
c) Pilihan
kata (diksi)
Untuk memperoleh
ketepatan dalam penggunaan kata-kata, pembicara perlu memperhatikan
prinsip-prinsip menurut Pujiono (2013:88-89) berikut :
(1) Hindari
kata-kata klise
(2) Hati-hati
dalam penggunaan kata-kata
(3) Gunakan
bahasa pasaran secara hati-hati
(4) Jangan
menggunakan penjulukan
(5) Hindari
fulgarisme dan kata-kata yang tidak sopan
(6) Jangan
menggunakan eufemisme yang berlebihan
d) Menggunakan
kalimat efektif untuk berbicara
Kalimat yang benar dan
jelas yang dapat dengan mudah dipahami pendengar sesuai dengan maksud pembicara
disebut kalimat efektif. Kalimat efektif memiliki ciri-ciri keutuhan,
perpautan, pemusatan perhatian, dan kehematan (Pujiono, 2013:89).
e) Sikap
yang wajar dan tenang
Kesan pertama dalam
presentasi sangat menentukan keberhasilan dalam proses presentasi berikutnya.
Untuk itu, dalam presentasi seorang pembicara harus dapat bersikap yang wajar,
tenang, dan tidak kaku agar dapat menambah kepercayaan pendengar kepada
pembicara (Pujiono, 2013:89).
f) Kontak
mata dengan audiens
Melihat audiens secara
sekilas sangat penting saat presentasi. Pandangan kita terhadap audiens harus merata
ke seluruh ruangan. Berikan pandangan positif dan penuh semangat agar audiens
konsentrasi terhadap apa yang kita presentasikan (Pujiono, 2013:90).
g) Gerak
dan mimik
h) Kenyaringan
suara
i) Kelancaran
j) Penalaran
3) Menutup
Presentasi
Tutup presentasi dengan
menyimpulkan inti dari presentasi yang disampaikan. Jangan tinggalkan audiens
dengan kebingungan. Tinggalkan audiens dengan sesuatu yang bermakna.
c. Tahap
Evaluasi
Tahap
evaluasi sebaiknya harus dilakukan agar menjadi satu kebiasaan yang positif.
Tahap evaluasi bertujuan untuk mengevaluasi bagian mana saja yang tidak sesuai
dengan rancana, mana saja yang perlu mendapat perbaikan dan mana saja yang
perlu dipertahankan agar memberikan dampak positif untuk presentasi berikutnya.
4. Metode
Presentasi
a. Metode
impromptu
Presentasi impromtu
adalah presentasi tanpa persiapan, latihan, riset, dan dilakukan secara
mendadak (Kasali, 2001:63).
b. Metode
Menghafal
Presentasi dengan
metode menghafal adalah presentasi dengan menggunakan naskah yang telah
dipersiapkan kemudian dihafal kata demi kata. Dengan metode menghafal penyaji
cenderung berbicara cepat dan tidak menghayati maknanya. Selain itu, pembicara
juga sulit menyesuaikan diri dengan situasi dan reaksi-reaksi pendengar selagi
presentasi (Santoso, 2013).
c. Metode
Naskah
Metode naskah sering
dipakai dalam pidato resmi atau pidato radio. Metode naskah masih bersifat agak
kaku kecuali banyak latihan, karena mata pembicara selalu ditunjukkan pada
naskah dan intonasi monoton (Santoso, 2013).
d. Metode
Ekstemporan
Metode ekstemporan adalah
metode presentasi dengan menggunakan naskah yang dipersiapkan tetapi pembicara
tidak menghafal isinya, hanya menggunakan catatan untuk mengingat urutan-urutan
idenya (Santoso, 2013).
5. Presentasi
yang Efektif dan Efisien
Ada
beberapa hal agar presentasi dapat berlangsung secara efektif dan efisien
menurut Santoso (2013), diantaranya yaitu :
a. Kunci
dari presentasi
1) Komunikasi
Penyaji harus bisa
semenarik mungkin dan harus mampu membuat audiens mengerti tentang apa yang
dipresentasikannya.
2) Kemampuan
berbicara di depan umum
Kemampuan berbicara
didepan umum harus dilatih agar menumbuhkan rasa percaya diri dan tidak gugup.
3) Artikulasi
Artikulasi atau
pengucapan harus jelas.
4) Bahasa
Bahasa yang digunakan
sebaiknya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5) Media
Media merupakan salah
satu kunci presentasi, karena dapat membantu saat presentasi berlangsung.
Dengan adanya media presentasi akan menjadi semakin hidup.
b. Presentasi
yang baik dan buruk
1) Presentasi
yang baik menurut Santoso (2013) adalah :
a) Energik
dan penuh semangat
b) Kontak
mata dengan audiens
c) Berbicara
jelas dan cukup keras
d) Sesekali
bergerak saat berbicara
e) Menggunakan
anekdot dan humor yang sesuai
f) Argumen-argumen
terstruktur dengan baik
g) Slide
dapat dibaca
h) Tipe
slide bervariasi
i) Tidak
lebih dari 1 slide per menit
j) Variasi
teknologi lain, misalnya video
k) Selesai
tepat waktu dan sediakan waktu untuk tanya jawab
2) Presentasi
yang buruk menurut Santoso (2013) adalah sebagai berikut :
a) Tujuan
tidak jelas
b) Pandangan
tidak fokus tidak ada kontak dengan audiens
c) Pengulangan
yang tidak perlu
d) Kurang
persiapan
e) Terlalu
rumit atau sederhana bagi audiens
f) Terlalu
banyak slide
g) Slide
tidak dapat dibaca
h) Penggunaan
efek-efek teknis PowerPoint yang berlebihan
i) Penggunaan
warna yang buruk pada slide
j) Penggunaan
peralatan teknis yang salah
k) Melebihi
waktu yang dialokasikan untuk presentasi
6. Tips
Presentasi yang Baik
Berikut
ini adalah tips presentasi yang baik baik menurut Kasali (2001:1-4), adalah
sebagai berikut :
a. Jangan
membiasakan diri tergantung pada teks. Teks dapat membunuh bakat, merusak flow,
dan menciptakan jarak.
b. Pelajari
dulu siapa audiens kita, latar belakang, jalan pikiran, pendidikan, dan jabatan
mereka.
c. Jangan
bicarakan hal yang sudah mereka ketahui atau yang tidak ingin mereka dengar.
Selalu sajikan hal-hal yang yang orisinal, jangan merusak mood audiens dengan pernyataan yang tidak mereka sukai.
d. Humor
tidak boleh berlebihan.
e. Perikasa
ruangan dan fasilitas presentasi termasuk mikrofon sebelum presentasi dimulai.
f. Biasakan
interaktif. Jangan asyik bicara sendiri.
g. Selalu
berikan contoh dan ilustrasi.
h. Jangan
merendahkan mutu.
i.
Latihan yang cukup.
Selalu mintalah umpan balik.
j.
Perhatikan bahasa yang
tubuh. Jangan melakukan gerakan yang merusak penampilan.
k. Berpakaianlah
agak cerah agar anda menciptakan kesegaran di dalam ruangan.
l.
Jangan berbicara
seperti sedang ngobrol dengan seseorang.
7. Etika
Presentasi Ilmiah
Etika
dalam presentasi ilmiah berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana
yang benar mana yang salah serta mana yang patut dan mana yang tidak patut.
Salah satu nilai yang harus dipegang dalam menjaga etika adalah menjaga
perilaku agar tidak merugikan orang lain. Etika dalam forum ilmiah harus dijaga
agar tujuan forum ilmiah tercapai dengan baik.
Dalam
presentasi ilmiah terdapat lima peran penting agar kegiatan tersebut dapat
berlangsung dengan baik. Etika dalam presentasi ilmiah berdasarkan perannya
masing-masing menurut Sundusiah (2012) adalah :
a. Etika
Penyaji
1) Perlu
memberikan informasi secara memadai kepada peserta
2) Menyajikan
bahan dalam waktu yang tersedia
3) Menjaga
perilaku agar tidak merugikan orang lain
4) Kerugian
berupa hak dan kesempatan berbicara, tersinggung, atau kehilangan harga diri
5) Mengutamakan
kejujuran
b. Etika
Peserta
1) Menjadi
penyimak yang baik
2) Mengungkapkan
apresiasi positif terhadap penyaji
3) Tidak
meninggalkan forum sebelum jawaban disampaikan
4) Jika
akan meninggalkan forum, peserta meminta izin kepada moderator atau
penyelenggara
c. Etika
Moderator
1) Adil
2) Taat
jadwal
d. Etika
Notulis
1) Mencatat
dengan rapi dan teliti semua hal yang terungkap dalam forum
2) Meringkas
hasil catatan dan disebarkan kepada forum
e. Etika
Teknisi
1) Memastikan
bahwa peralatan teknologi bekerja dengan baik
2) Mengontrol
peralatan selama presentasi
B. Pidato
Ilmiah
1. Pengertian
dan Tujuan Pidato Ilmiah
Pidato adalah
“penyamapaian gagasan,
pikiran, informasi, dan tujuan dari pembicara kepada orang lain secara lisan.
Berpidato merupakan salah satu kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan
dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek
non-kebahasaan (seperti ekspresi wajah, kontak pandang, gerak tangan) yang
dapat mendukung efisiensi dan efektivitas pengungkapan gagasan kepada orang
banyak dalam suatu acara tertentu” (Amedia, 2013).
Tujuan penyajian pidato
ada tiga menurut Amedia (2013), yaitu :
a. Menyampaikan
informasi
b. Meyakinkan
dan mempengaruhi sikap pendengar
c. Menghibur
pendengar
2. Kriteria
Pidato yang Baik
Pidato
yang baik menurut Venus (2013) ditandai dengan kriteria sebagai berikut :
a. Isinya
sesuai dengan kegiatan yang berlangsung
b. Isinya
menggugah dan memiliki manfaat bagi pendengar
c. Isinya
tidak menimbulkan pertentangan SARA
d. Isinya
jelas, benar, objektif
e. Menggunakan
bahasa yang mudah dipahami
f. Menyampaikan secara santun,
rendah hati, dan bersahabat
3. Persiapan
Sebelum Pidato
Menurut
Keraf (1980:317-318) ada tujuh langkah yang perlu diperhatikan dalam
mempersiapkan pidato yang baik, yaitu :
a. Menentukan
topik dan tujuan
b. Menganalisis
pendengar dan situasi
c. Memilih
dan menyempitkan topik
d. Mengumpulkan
bahan
e. Membuat
kerangka uraian
f. Menguraikan
secara mendetail
g. Melatih
dengan suara nyaring
4. Tata
Cara Pidato yang Baik dan Benar
“Tata
cara berpidato merujuk pada langkah-langkah dan urutan untuk memulai,
mengembangkan, dan mengakhiri pidato. Langkah-langkah dan urutan berpidato
secara umum diawali dengan pembukaan, isi, dan penutup”.
a. Pembukaan
Biasanya berisi sapaan
kepada pihak-pihak yang diundang atau hadir dalam suatu acara, ucapan rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Isi
Biasanya berisi hasil
penjabaran gagasan pokok.
c. Penutup
Biasanya berisi
penegasan kembali gagasan pokok yang telah dipaparkan dan disajikan isi, berisi
harapan dan ucapan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam acara yang
sedang berlangsung (Amedia, 2013).
5. Metode
Berpidato
Pada
umumnya metode berpidato ada empat menurut Amedia (2013), yaitu :
a. Metode
Naskah
Metode naskah adalah
metode berpidato yang digunakan dalam pidato resmi dan dibacakan secara
langsung agar tidak terjadi kekeliruan.
b. Metode
Menghafal
Metode menghafal adalah
metode berpidato dengan naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya bukan untuk
dibaca, melainkan untuk dihafal.
c. Metode
Impromtu
Metode impromtu adalah metode berpidato yang tidak
dilakukan persiapan atau pembuatan naskah tertulis terlebih dahulu.
d. Metode
Ekstemporan
Metode ekstemporan atau penjabaran kerangka
adalah metode berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara
lengkap. Maksud dari terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus disiapkan
garis-garis besar isinya dengan menuliskan hal-hal yang dianggap paling penting
untuk disampaikan
6. Etika
dalam Berpidato
Etika
dalam berpidato akan menjadi pegangan bagi siapa saja yang akan berpidato.
Ketika berpidato janganlah menyinggung perasaan orang lain. Sebaiknya berupaya
menghargai dan membangun optimisme bagi pendengarnya. Selain itu keterbukaan,
kejujuran, empati, dan persahabatan perlu diusahakan dalam berpidato.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
1.
Presentasi Ilmiah
Presentasi
ilmiah adalah suatu kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah dan berfungsi
untuk menyebarkan informasi ilmiah. Tujuan dari presentasi secara umum adalah
untuk pendidikan atau edukasi, untuk memberikan informasi, untuk mempengaruhi
atau persuasi, untuk memotivasi, untuk menghibur, untuk memberikan inspirasi.
Tata cara presentasi ilmiah yang lazim yaitu penyaji perlu memberi informasi
kepada peserta secara memadai, penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang
tersedia, penyaji menaati etika yang berlaku di forum ilmiah.
Langkah-langkah
presentasi ilmiah ada tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap membawakan, dan
tahap evaluasi. Presentasi yang efektif dan efisien seharusnya memperhatikan
hal-hal seperti komunikasi, bahasa, artikulasi, media, dan kemampuan berbicara
di depan umum. Etika dalam presentasi ilmiah dibagi berdasarkan peran yaitu
etika penyaji, etika moderator, etika notulen, etika peserta, dan etika
teknisi.
2. Pidato
Ilmiah
Berpidato
merupakan salah satu kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan
menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan sapek-aspek non-kebahasaan
(seperti ekspresi wajah, kontak pandang, gerak tangan) yang dapat mendukung
efisiensi dan efektivitas pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu
acara tertentu.
Adapun
tujuan penyajian pidato ada tiga, yaitu menyampaikan informasi, meyakinkan dan
mempengaruhi sikap pendengar, menghibur pendengar.
Langkah-langkah
dan urutan berpidato secara umum diawali dengan pembukaan, isi, dan penutup.
Pada
umumnya metode berpidato ada empat, yaitu metode naskah, metode menghafal,
metode spontanitas, dan meode penjabaran kerangka.
B. Kritik
dan Saran
Untuk
melakukan kegiatan seperti presentasi dan berpidato diperlukan banyak latihan.
Selain itu, perlu juga memiliki ilmu pengetahuan yang cukup. Sebelum melakukan
presentasi ataupun pidato hendaknya melakukan persiapan semaksimal mungkin,
sehingga dalam melakukan presentasi atau pidato sudah mempunyai bekal dan
kemampuan yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Amedia, Inggrit. 2013. “Pidato dan
Presentasi Ilmiah”. http://inggritmemo.blogspot.com/2013/02/pidato-dan-presentasi-ilmiah.html,
(diakses 5 Oktober 2014)
Boeditama. 2008. “Materi Presentasi
Ilmiah dan Berpidato”.
http://boeditama.blogspot.com/2008/11/materi-presentasi-ilmiah-dan-berpidato.html,
(diakses 6 Oktober 2014)
Darmastuti, Rini. 2006. Bahasa Indonesia Komunikasi. Yogyakarta:
Gava Media
Jay, Ros dan Antony Jay. 2004. Effective Presentation. Jakarta: Bhuana
Ilmu Populer
Kasali, Rhenald. 2001. Sukses Melakukan Presentasi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah
Liani, Ahyani Mirah. 2012. “Pengertian
Kiat Presentasi Ilmiah”.
http://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-kiat-presentasi-ilmiah.html,
(diakses 6 Oktober 2014)
Pujiono, Setyawan. 2013. Terampil Menulis. Yogyakarta: Graha Ilmu
http://www.scribd.com/doc/239997080/,
(diakses 6 Oktober 2014)
Sundusiah, Suci. 2012. “Presentasi
Ilmiah”. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/RIKA_WIDAWATI/PRESENTASI_ILMIAH.pdf,
(diakses 22 Oktober 2014)
Venus, Nantia Rena. 2013. “Presentasi
& Pidato”. http://fudican.files.wordpress.com/2013/04/presentasi-pidato.pdf,
(diakses 6 Oktober 2014)
LAMPIRAN
Pilihlah
jawaban
yang tepat
dari salah
satu pilihan yang tersedia!
1.
Manakah dibawah ini yang bukan termasuk metode pidato ?
a.
Ekstemporan
b. Satu-satu
c.
Naskah
d.
Impromtu
e.
Hafalan
2.
Siapa yang harus memenuhi etika adil dan taat jadwal dalam presentasi ?
a.
Penyaji
b.
Audiens
c.
Teknisi
d.
Notulis
e. Moderator
3.
Presentasi yang disampaikan oleh
seorang ilmuwan mengenai suatu gagasan atau objek ilmiah di hadapan khalayak
ilmiah adalah pengertian dari …
a.
Pidato ilmiah
b.
Karya lmiah
c. Presentasi ilmiah
d.
Presentasi
e.
Presentasi ilmuwan
4.
Di bawah ini,
manakah yang bukan kriteria pidato yang
baik ?
a.
Isinya tidak menimbulkan pertentangan SARA
b.
Isinya jelas, benar, objektif
c.
Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
d. Gunakan teknologi yang
lain seperti video
e. Penyampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat
5.
Meyakinkan dan mempengaruhi sikap pendengar merupakan salah satu tujuan dari …
a. Pidato ilmiah
b.
Pidato kenegaraan
c.
Presentasi ilmiah
d.
Pembawa acara seminar
e.
Sambutan ketua panitia
Uraikan
secara singkat
pertanyaan berikut!
Jelaskan metode yang digunakan dalam presentasi!
Jawab :
Ada 4 metode presentasi, yaitu :
1.
Metode impromptu (serta merta)
1)
Berdasarkan keburuhan sesaat atau tidak ada persiapan sama sekali
2)
Penyaji serta merta berbicara berdasarkan pengetahuan dan kemahirannya.
2.
Metode Menghafal
1)
Naskah dipersiapkan kemudian dihafal kata demi kata
2)
Pebicara cenderung berbicara cepat dan tidak menghayati maknanya
3)
Pembicara sulit menyesuaikan diri dengan situasi dan reaksi-reaksi
pendengar selagi presentasi
3.
Metode Naskah
1)
Seringkali dipakai dalam pidato resmi atau pidato radio
2)
Bersifat masih agak kaku kecuali banyak latihan karena mata pembicara
selalu ditujukan ke naskah dan intonasi monoton
4.
Metode Ekstemporan
1)
Naskah dipersiapkan tetapi pembicara tidak menghafal isinya, hanya
menggunakan catatan untuk mengingat urutan-urutan idenya

Tidak ada komentar:
Posting Komentar