Selamat malem teman-teman... :)
saya ingin berbagi nih sedikit tentang makalah yang saya buat waktu semester 3.
makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
semoga bermanfaat... :)
KEPRIBADIAN
MENENTUKAN KESUKSESAN MASA DEPAN
MAKALAH
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Individu
pada Mata Kuliah
Bahasa Indonesia Semester Tiga
yang Diampu oleh
Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A.
OLEH :
NAMA : ATIK
RUMARIYANTI
NIM : 24010113120003
KELAS :
A
JURUSAN
MATEMATIKA
FAKULTAS
SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
2014
ABSTRAK
Kepribadian adalah suatu organisasi
yang dinamis dalam diri individu yang sistem psikofisiknya menentukan
karakteristik, tingkah laku serta cara berfikir seseorang. Kepribadian tentunya
tidak bisa lepas dari perjalanan hidup seseorang. Dengan kepribadian pula dapat
menentukan hidup seseorang di masa depannya. Makalah yang berjudul “Kepribadian
Menentukan Kesuksesan Masa Depan” ini akan menjelaskan tentang kepribadian
seseorang untuk mencapai suatu kesuksesan dalam hidup.
Dilihat dari hasil survei Stanford Research
Institude, Havard University & Canergie Foundation, menyimpulkan bahwa 15%
keberhasilan ditentukan pengetahuan dan keterampilan mengenai profesi dan 85%
lagi ditentukan oleh kepribadian. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk
mengembangkan kepribadian pembaca dalam rangka menuju kesuksesan di masa depan.
Dengan metode penyusunan studi pustaka, makalah ini diharapkan dapat
menghasilkan wawasan serta bahan pemikiran serta renungan pembaca untuk dapat
merubah dan memperbaiki kepribadian untuk menuju kesuksesan hidup.
Kata kunci: kepribadian,
kesuksesan, masa depan, mencapai dan memperbaiki.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah yang berjudul “Kepribadian Menentukan Kesuksesan Masa
Depan ”.
Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia di Universitas Diponegoro.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1.
Bapak Drs.H.M. Fawzan Ahmad, M.A selaku dosen pengampu
pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
- Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan
Bahasa Indonesia.
- Keluarga yang selalu mendukung
penyusun.
- Semua pihak yang ikut membantu
penyusunan Makalah “Kepribadian Menentukan Kesuksesan Masa Depan”, yang tidak dapat penyusun
sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Semarang, 26 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR
.......................................................................... iii
DAFTAR ISI
.........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah
........................................................... 2
C.
Tujuan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Kepribadian .....................................................................
3
1.
Pengertian Kepribadian..............................................
3
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya
Kepribadian ...3
B.
Meraih Kesuksesan dengan Kepribadian..........................
4
1. Positivisme .................................................................5
2. Proaktif
...................................................................... 8
3. Prioritas
......................................................................9
4. Pembelajar
.................................................................9
5. Komunikasi
...............................................................10
6. Kepemimpinan ..........................................................11
7. Keindahan .................................................................12
8. Keselarasan
.............................................................. 12
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ......................................................................
14
B.
Saran ................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
15
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika membicarakan masa depan, hal
yang ada dipikiran pasti kata sukses karena kesuksesan merupakan bagian dari
rencana hidup setiap orang. Bagi mahasiswa, sukses merupakan salah satu tujuan
utama untuk menuntut ilmu. Demi meraih kesuksesan, tidak jarang para mahasiswa
rela merantau dari pulau satu ke pulau lain bahkan dari negara satu ke negara
lain untuk mencapai apa yang telah dicita-citakannya. Namun ternyata untuk
meraih kesuksesan itu tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Dalam
kenyataannya untuk meraih suatu kesuksesan menempuh jalan yang berliku-liku.
Untuk meraih kesuksesan tentu ada kuncinya dan salah satunya yaitu dengan berkepribadian.
Adapun contoh kesuksesan dalam
perkuliahan yaitu seorang mahasiswa pasti ingin memperoleh IPK cumlaude dengan mendapatkan nilai
rata-rata A untuk setiap mata kuliah yang diambilnya. Namun untuk memperoleh
IPK cumlaude perlu perjuangan.
Dilihat dari tugas-tugas mata kuliah yang banyak diberikan seperti tugas
praktikum, tugas dari dosen yang begitu menumpuk dan terlebih jika ditambah
tugas-tugas kos seperti baju-baju cucian, menyetrika baju, bersih-bersih kamar
dan lain-lain menjadi kesibukan tersendiri bagi mahasiswa. Selain itu, setiap
mahasiswa mempunyai tingkat pemahaman terhadap materi mata kuliah yang
berbeda-beda. Jadi, ada mahasiswa yang langsung dapat memahami materi yang
disampaikan dan ada yang harus mengulang materi berulang kali untuk dapat
memahaminya. Dari semuanya itu, mahasiswa sangat dituntut untuk bisa
memanajemen waktu yang dimilikinya sehingga semua tugasnya dapat terselesaikan
dengan baik, bermanfaat, dan tentunya tidak sia-sia sehingga tercapailah
kesuksesan mendapat IPK cumlaude. Jadi,
berkepribadian yang bisa memanajemen waktu dan kecerdasan juga diperlukan untuk
meraih kesuksesan. Oleh karena itu, lewat makalah yang berjudul “Kepribadian
Menentukan Kesuksesan Masa Depan” ini akan menjelaskan dan mengungkapkan kepribadian yang seperti apakah yang dapat
mengantarkan kesuksesan dalam hidup. Dalam makalah ini, penulis berharap
pembaca akan senantiasa memelihara dan membiasakan berkepribadian yang baik
untuk meraih kesuksesan di masa depan.
B. Rumusan Masalah
Ditinjau
dari latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut
:
1.
Apakah kepribadian itu?
2.
Bagaimana meraih kesuksesan dengan kepribadian?
C. Tujuan
Ditinjau dari rumusan masalah di atas, maka
dapat diambil tujuan masalah sebagai berikut :
1.
Menjelaskan tentang kepribadian
2.
Menjelaskan tentang meraih kesuksesan
dengan kepribadian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepribadian
1.
Pengertian Kepribadian
Menurut
Winarti (2007: 4) kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dalam diri
individu yang sistem psikofisiknya menentukan karakteristik, tingkah laku serta
cara berfikir seseorang. Jadi, kepribadian merupakan keadaan dalam diri
seseorang yang menentukan bagaimana penampilannya dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Terbantuknya Kepribadian
Menurut
Winarti (2007: 5) ada tiga faktor yang menentukan perkembangan kepribadian.
Tiga faktor tersebut antara lain:
a.
Faktor bawaan
Faktor
bawaan terdiri dari bawaan genetik yang menentukan diri fisik primer (warna,
mata, kulit), selain itu juga kecenderungan-kecenderungan dasar misalnya
kepekaan, penyesuaian diri.
Contoh:
Bakat
dan potensi diri (IQ) anak menurun dari orang tua
b.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan seperti sekolah atau lingkungan sosial/budaya seperti teman, guru
dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian.
Contoh:
Perluasan wawasan : pendidikan formal/informal
Pergaulan/perjalanan
c.
Interaksi antara bawaan serta lingkungan
Interaksi
yang terus menerus antara bawaan serta lingkungan menyebabkan timbulnya
perasaan aku/diriku dalam diri seseorang.
Contoh:
Pengalaman masa kecil kanak-kanak anak yang sering dipukul maka cenderung pada saat dewasa menjadi sadis/kejam.
B.
Meraih Kesuksesan dengan Kepribadian
Manusia adalah makhluk ciptaan
Allah SWT dalam bentuk yang sempurna dan manusia diciptakan untuk sukses. Terlihat pada awal penciptaan manusia yaitu manusia diciptakan sebagai
pemimpin di dunia. Hasil survei Stanford Research Institude, Havard University
& Canergie Foundation, menyimpulkan bahwa 15% keberhasilan ditentukan
pengetahuan dan keterampilan mengenai profesi dan 85% lagi ditentukan oleh
kepribadian.
Adapun cara untuk meraih kesuksesan
salah satunya dengan kepribadian yaitu dengan kebiasaan. Seseorang yang sukses
yaitu seseorang yang menjadi pemenang dalam hidup. Adapun menurut Suharli dalam
bukunya yang berjudul “Habit Delapan
Kebiasaan yang Mengubah Nasib Anda“ dapat penulis rangkum dengan delapan kebiasaan
menuju kesuksesan sebagai berikut:
1.
Positivisme
Positivisme tidak berarti menolak
realita tentang adanya hal-hal negatif dikehidupan. Positivisme yang dimaksud
mengurai bagaimana seseorang terbiasa bertindak positif dalam kejadian positif
maupun hal negatif yang terjadi selama perjalanan hidup menuju kemenangan. Oleh
karena itu, pemenang mempunyai kebiasaan merespon hal negatif dengan cara
positif.
a.
Berfikir positif
Positivisme pertama adalah berfikir
positif mengenai tujuan hidup di masa depan. Pemenang selalu berfikir positif
mengenai masa depan yaitu biasa disebut impian. Imajinasi tentang masa depan
yang positif akan menyugesti diri untuk membangun kehidupan yang positif. Kunci
motivasi adalah imajinasi atau membayangkan. Orang yang selalu termotivasi dan
berfikir positif selalu mempunyai gambaran jelas tentang masa depannya. Tujuan
hidup adalah hal positif dan terurai dalam misi hidup pribadi. Jadi, orang yang
hidup dengan tujuan jelas adalah formula sukses nomer satu. Namun tidak semua
orang merumuskan tujuan hidupnya dengan benar, sehingga tujuan menjadi tidak
efektif. Oleh karena itu, untuk tujuan bisa bekerja secara efektif tujuan hidup
harus dirumuskan sangat spesifik, tujuan hidup harus dirumuskan dalam kata-kata
positif, tujuan hidup harus dituliskan dan dibaca berulang-ulang.
b.
Bermental positif
Mental diartikan sebagai jiwa
mengenai apa yang dianggap penting dan berharga dalam hidup seseorang. Mental
positif yang pertama adalah mental pejuang karena perjuangan adalah kesempatan.
Pejuang adalah mereka yang berjiwa petualang sampai tercapainya tujuan akhir
yang ditetapkan sebelumnya. Mental positif kedua adalah pantang menyerah.
Prinsipnya meneruskan apa yang selalu dikerjakan sampai ke tujuan akhir,
kecuali waktu memang sudah tiba sebelum tujuan dicapai.
c.
Berhati positif
Penataan hati positif pertama
adalah mensyukuri. Hati yang dipenuhi rasa syukur akan melahirkan tindakan yang
menyenangkan dan antusias. Syukur juga terwujud dalam perasaan positif, yaitu
perasaan ikhlas. Penataan hati positif kedua adalah memaafkan. Orang yang
sanggup memaafkan dengan tulus, hidup terasa damai. Penataan hati positif
ketiga adalah mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri. Apabila
mencintai sesama, yang ada di dalam hati adalah niat baik dalam setiap
tindakan.
d.
Beremosi positif
Emosi pertama adalah berani.
Keberanian adalah emosi yang sangat kuat dalam menentukan tindakan seseorang.
Berani mengambil keputusan, berani memilih tindakan, dan berani menanggung
resiko adalah ciri-ciri pemenang. Pemenang bukanlah orang yang takut gagal.
Pemenang bukanlah orang yang takut mencoba. Pemenang bukanlah orang yang takut
bertanding. Pemenang adalah mereka yang berani untuk menjadi orang sukses,
berani mencoba hal yang berguna mencapai impian, berani bangkit dari setiap
kegagalan.
Emosi positif yang kedua adalah
gembira. Hati yang dipenuhi emosi kegembiraan akan menjadi obat dari segala
penyakit dan vitamin sebagai sumber kekuatan menuju kemenangan.
e. Bertindak positif
Tindakan positif yang pertama
adalah bekerja melebihi standar yaitu bekerja melebihi pengharapan. Tindakan
positif yang kedua adalah jujur terhadap suara hati yaitu memilih tindakan
untuk kebenaran, bukan untuk kenyamanan hati. Tindakan positif yang ketiga
adalah meningkatkan diri terus-menerus.
f.
Berkata positif
Kata-kata positif adalah kata-kata
yang mengandung ilmu, solusi, harapan, motivasi. Apabila pikiran dan hati
positif maka kata-kata yang keluar pun positif.
g.
Berkeyakinan positif
Positivisme yang terakhir adalah
berkeyakinan positif yaitu berkeyakinan positif terhadap kesuksesan.
2. Proaktif
Kebiasaan yang kedua adalah
terbiasa menjadi orang yang proaktif. Orang yang terbiasa proaktif adalah orang
yang berinisiatif membentuk dirinya sendiri sendiri menuju tujuan hidup. Orang
yang proaktif yaitu orang yang percaya bahwa tidak akan ada yang dapat mengubah
nasib selain dirinya sendiri. Orang yang proaktif sadar bahwa dirinya mampu
memilih tindakan terbaik untuk hasil yang terbaik bagi diri sendiri. Orang
proaktif selalu punya alasan yang sangat kuat untuk menjadi orang sukses.
Seseorang yang proaktif tidak menunda hingga besok apapun yang bisa dilakukan
pada hari ini.
Pengenalan diri sendiri, orang
proaktif adalah mereka yang punya pengenalan mendalam tentang diri sendiri.
Setiap pribadi adalah cipta ilahi, maka setiap pribadi pasti memiliki kelebihan
dibandingkan dengan yang lain. Pengenalan diri sendiri adalah syarat pertama
untuk sebuah kemenangan. Orang proaktif tidak menjadikan kekurangannya sebagai
alasan untuk tidak menjadi orang sukses. Orang proaktif bertindak berdasarkan
pilihan sadar, visi, misi, dan nilai yang dipertahankan.
3.
Prioritas
Kebiasaan ketiga adalah terbiasa
memilih tindakan berdasarkan prioritas. Tanpa prioritas, orang selalu mengeluh
terlalu banyak pekerjaan dan hanya memiliki waktu terbatas. Padahal Sang
Pencipta menganugrahkan waktu 24 jam untuk setiap orang. Perbedaannya adalah
setiap orang memiliki cara berbeda untuk memanfaatkan waktu. Waktu adalah aset
yang paling berharga. Orang yang terbiasa bertindak berdasarkan prioritas
dituntun oleh tujuan hidup dan rencana yang sangat jelas. Orang seperti ini
sangat menghargai waktu meskipun juga sangat fleksibel dengan cara-cara
pencapaian tujuan. Tidak heran orang seperti ini mencapai prestasi besar dalam
produktivitas, mempunyai perencanaan harian yang terfokus maupun penetapan
prioritas.
4. Pembelajar
Kebiasaan keempat adalah menjadi pembelajar. Seorang pembelajar selalu
tertarik pada hal-hal yang mampu meningkatkan kualitas hidupnya, menyebabkan
pembaharuan diri. Seorang pembelajar selalu haus akan pengetahuan keterampilan
dan alasan emosional yang mampu mengilhami karya-karya terbaik dibandingkan
kondisi saat ini. Secara alamiah semua manusia ditakdirkan sebagai makhluk
pembelajar. Proses belajar yang terus-menurus dengan internalisasi dan praktik
apa yang dipelajari adalah proses pembelajaran. Tidak ada kegagalan, umpan
balik setiap pembelajaran adalah berhasil atau belajar. Pembelajar tidak berdoa
untuk hidup yang lebih mudah, tetapi berdoa untuk pribadi yang lebih kuat
karena waktu tidak mengubah apapun tetapi tindakan-tindakan di dalam waktu yang
mengubahnya.
Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam
pelajaran dan hubungan antarpribadi. Ketika mengenal gaya belajar, maka akan
mampu belajar lebih efektif dan lebih cepat.
5. Komunikasi
Kebiasaan kelima adalah melakukan
komunikasi efektif. Komunikasi efektif adalah penyampaian pesan kepada orang
lain sehingga penerima pesan mengerti, berfikir, dan bertindak sebagaimana yang
diharapkan melalui pesan tersebut. Keterampilan berkomunikasi sangat
mempengaruhi kesuksesan. Indikator awal komunikasi efektif adalah bagaimana
penerima pesan mengerti pesan yang disampaikan sehingga pemberi pesan harus
berusaha mengerti dahulu tentang harapan atau ketertarikan si penerima pesan
yaitu berusahalah mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Berusahalah
mendengarkan siapa saja.
Empati yaitu mampu menempatkan diri
sebagai pribadi penerima pesan dengan segala keruwetan pikiran dan emosi.
Pemenang adalah mereka yang mampu mendengarkan suara-suara yang tidak bersuara
yaitu empati. Mendengarkan secara efektif adalah kunci keberhasilan hubungan
antarpribadi. Pemenang adalah mereka yang terbiasa mendengar secara empatik
percakapan orang lain. Mendengarkan empatik membutuhkan tenggang rasa dan
keberanian.
Komunikasi lisan yang paling
dominan adalah berbicara. Keterampilan berbicara adalah hal penting untuk
meraih kemenangan yaitu berbicara dengan bergairah, antusias, dan dari hati.
Gairah membuat pendengar turut bergairah. Antuisme membuat pendengar penuh
semangat. Berbicara dari hati membuat pendengar percaya dan turut berempati
pada situasi diri.
Komunikasi tulisan, pemenang juga
dimungkinkan melesat karena kemampuan menulis yaitu kemampuan melakukan
komunikasi tulisan. Tulisan untuk pemahaman orang lain tentang apa yang
ditulis.
6. Kepemimpinan
Kebiasaan keenam adalah
mendemonstasikan kepemimpinan yang mampu mempengaruhi dan mengarahkan orang
banyak menjadi pemenang. Pemimpin adalah mereka yang menjadi pahlawan bagi
sebagian besar pengikutnya. Pemimpin adalah pahlawan yang menjanjikan impian,
lalu memperjuangkan impian, dan segala harapan tentang impian itupun tercapai. Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk membawa visi menjadi suatu kenyataan. Pemimpin terbaik
tidak selalu melakukan yang terbaik. Ada kalanya ia terjatuh, namun lebih
sering bangkit dengan melakukan yang terbaik. Kepemimpinan terbesar adalah
konsisten pemikiran, ucapan, dan tindakan yang terlihat dari waktu ke waktu.
Tugas pemimpin yang utama adalah
memotivasi dan melatih. Memotivasi adalah memicu reaksi fisik dan emosi
seseorang pengikut untuk bertindak sebaik mungkin untuk kebaikan. Melatih
adalah membantu para pengikut dalam proses pembelajaran dan peningkatan kinerja
sesuai profil masing-masing. Oleh karena itu, untuk memimpin diri sendiri
gunakan akal pikiran sedangkan untuk memimpin orang lain gunakan hati nurani.
7.
Keindahan
Kebiasaan pemenang adalah
menjadikan setiap detik menjadi indah. Pemenang terbiasa memiliki impian indah
tentang kehidupan yang seharusnya. Pemenang terbiasa menggunakan cara-cara
indah untuk mencapai impian itu. Pemenang menghasilkan karya-karya indah hingga
dunia bersedia membayar harganya.
8.
Keselarasan
Keselarasan adalah kombinasi serasi
dari beberapa pilihan. Keselarasan hidup pemenang adalah keserasian aktivitas
seseorang dalam hidup diantara lima pilar yaitu harta, spiritual, kesehatan,
keluarga, dan pergaulan.
Pilar keuangan, uang adalah ide
tentang alat tukar. Uang memang tidak menentukan segalanya, namun segalanya
menjadi tidak menentu tanpa uang. Sehingga diperlukan pengelolaan keuangan yang
baik.
Pilar spiritual yaitu spiritualitas
memampukan pemenang melihat sisi kehidupan yang lebih terang dan lebih ringan
dalam segala hal, serta mendapatkan kembali kualitas-kualitas pribadi seperti
keceriaan, antusiasme, energi, dan ketekunan. Spiritualitas mengembangkan
sebuah pribadi dengan konsep kemanusiaan universal seperti kebenaran dan
kejujuran serta tergerak untuk terlibat membantu masyarakat secara keseluruhan.
Pilar keluarga yaitu pemenang
memiliki kebiasaan membangun keluarga yang harmonis. Keluarga yang mendamaikan
hati setiap anggota sehingga mereka dapat fokus memetik kecemerlangan, tanpa
dihambat persoalan keluarga.
Pilar kesehatan adalah harta
seseorang yang paling berharga. Tanpa kesehatan seseorang tidak dapat bekerja.
Jadi, kesehatan harus dijaga untuk menjadi pemenang.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa kepribadian seseorang dapat dibentuk dan dipelihara dengan
kebiasaan. Berkepribadian pemenang merupakan cara untuk mencapai kesuksesan di
masa depan. Kebiasaan tersebut antara lain kebiasaan merespon hal negatif
dengan cara positif, terbiasa menjadi orang yang proaktif, terbiasa memilih
tindakan berdasarkan prioritas, menjadi pembelajar, melakukan komunikasi
efektif, menjadi pemimpin, menjadikan setiap detik menjadi indah dan keserasian
aktivitas dalam hidup.
B.
Saran
Setelah membaca makalah ini,
diharapkan pembaca dapat mengetahui dan menerapkan kebiasaan berkepribadian
baik untuk menuju kesuksesan masa depan. Memang sulit untuk menjadikan suatu
kebiasaan, namun ingatlah bahwa tidak ada yang mampu mengubah nasib seseorang
kecuali orang itu sendiri. Oleh karena itu, jadilah pemenang dalam hidup
ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Suharli,
Michell. 2009. Habit Delapan Kebiasaan yang
Mengubah Nasib Anda. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Winarti, Euis. 2007. Pengembangan Kepribadian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar