Kamis, 30 April 2015

Assalamualaikum...
Selamat malem teman-teman... :)
saya ingin berbagi nih sedikit tentang makalah yang saya buat waktu semester 3.
makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
semoga bermanfaat... :)











KEPRIBADIAN MENENTUKAN KESUKSESAN MASA DEPAN



MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu
pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Tiga
yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A.


OLEH  :
NAMA   : ATIK RUMARIYANTI
NIM       : 24010113120003
  KELAS  : A


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014





ABSTRAK

Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dalam diri individu yang sistem psikofisiknya menentukan karakteristik, tingkah laku serta cara berfikir seseorang. Kepribadian tentunya tidak bisa lepas dari perjalanan hidup seseorang. Dengan kepribadian pula dapat menentukan hidup seseorang di masa depannya. Makalah yang berjudul “Kepribadian Menentukan Kesuksesan Masa Depan” ini akan menjelaskan tentang kepribadian seseorang untuk mencapai suatu kesuksesan dalam hidup.
Dilihat dari hasil survei Stanford Research Institude, Havard University & Canergie Foundation, menyimpulkan bahwa 15% keberhasilan ditentukan pengetahuan dan keterampilan mengenai profesi dan 85% lagi ditentukan oleh kepribadian. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk mengembangkan kepribadian pembaca dalam rangka menuju kesuksesan di masa depan. Dengan metode penyusunan studi pustaka, makalah ini diharapkan dapat menghasilkan wawasan serta bahan pemikiran serta renungan pembaca untuk dapat merubah dan memperbaiki kepribadian untuk menuju kesuksesan hidup.

Kata kunci: kepribadian, kesuksesan, masa depan, mencapai dan memperbaiki.






KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Kepribadian Menentukan Kesuksesan Masa Depan ”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di Universitas Diponegoro.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1.      Bapak Drs.H.M. Fawzan Ahmad, M.A selaku dosen pengampu pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
  1. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia.
  2. Keluarga yang selalu mendukung penyusun.
  3. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah Kepribadian Menentukan Kesuksesan Masa Depan, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Semarang, 26 Desember 2014

Penulis





                                                               DAFTAR ISI

ABSTRAK ...........................................................................................   ii
KATA PENGANTAR ..........................................................................  iii
DAFTAR ISI .........................................................................................iv
BAB I    PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ................................................................  1
B.     Rumusan Masalah ...........................................................  2
C.     Tujuan .............................................................................  2
BAB II   PEMBAHASAN    
A.     Kepribadian ..................................................................... 3
1.         Pengertian Kepribadian.............................................. 3
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepribadian ...3   
B.     Meraih Kesuksesan dengan Kepribadian.......................... 4
1.     Positivisme .................................................................5
2.     Proaktif ...................................................................... 8
3.     Prioritas ......................................................................9
4.     Pembelajar .................................................................9
5.     Komunikasi ...............................................................10
6.     Kepemimpinan ..........................................................11
7.     Keindahan .................................................................12
8.     Keselarasan .............................................................. 12
BAB III PENUTUP             
A.    Kesimpulan ...................................................................... 14
B.     Saran ................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA            .......................................................................... 15





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ketika membicarakan masa depan, hal yang ada dipikiran pasti kata sukses karena kesuksesan merupakan bagian dari rencana hidup setiap orang. Bagi mahasiswa, sukses merupakan salah satu tujuan utama untuk menuntut ilmu. Demi meraih kesuksesan, tidak jarang para mahasiswa rela merantau dari pulau satu ke pulau lain bahkan dari negara satu ke negara lain untuk mencapai apa yang telah dicita-citakannya. Namun ternyata untuk meraih kesuksesan itu tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Dalam kenyataannya untuk meraih suatu kesuksesan menempuh jalan yang berliku-liku. Untuk meraih kesuksesan tentu ada kuncinya dan salah satunya yaitu dengan berkepribadian.
Adapun contoh kesuksesan dalam perkuliahan yaitu seorang mahasiswa pasti ingin memperoleh IPK cumlaude dengan mendapatkan nilai rata-rata A untuk setiap mata kuliah yang diambilnya. Namun untuk memperoleh IPK cumlaude perlu perjuangan. Dilihat dari tugas-tugas mata kuliah yang banyak diberikan seperti tugas praktikum, tugas dari dosen yang begitu menumpuk dan terlebih jika ditambah tugas-tugas kos seperti baju-baju cucian, menyetrika baju, bersih-bersih kamar dan lain-lain menjadi kesibukan tersendiri bagi mahasiswa. Selain itu, setiap mahasiswa mempunyai tingkat pemahaman terhadap materi mata kuliah yang berbeda-beda. Jadi, ada mahasiswa yang langsung dapat memahami materi yang disampaikan dan ada yang harus mengulang materi berulang kali untuk dapat memahaminya. Dari semuanya itu, mahasiswa sangat dituntut untuk bisa memanajemen waktu yang dimilikinya sehingga semua tugasnya dapat terselesaikan dengan baik, bermanfaat, dan tentunya tidak sia-sia sehingga tercapailah kesuksesan mendapat IPK cumlaude. Jadi, berkepribadian yang bisa memanajemen waktu dan kecerdasan juga diperlukan untuk meraih kesuksesan. Oleh karena itu, lewat makalah yang berjudul “Kepribadian Menentukan Kesuksesan Masa Depan” ini akan menjelaskan dan mengungkapkan  kepribadian yang seperti apakah yang dapat mengantarkan kesuksesan dalam hidup. Dalam makalah ini, penulis berharap pembaca akan senantiasa memelihara dan membiasakan berkepribadian yang baik untuk meraih kesuksesan di masa depan.
B.     Rumusan Masalah
Ditinjau dari latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah kepribadian itu?
2.      Bagaimana meraih kesuksesan dengan  kepribadian?
C.    Tujuan
 Ditinjau dari rumusan masalah di atas, maka dapat diambil tujuan masalah sebagai berikut :
1.    Menjelaskan tentang kepribadian
2.    Menjelaskan tentang meraih kesuksesan dengan  kepribadian








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kepribadian
1.      Pengertian Kepribadian
Menurut Winarti (2007: 4) kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dalam diri individu yang sistem psikofisiknya menentukan karakteristik, tingkah laku serta cara berfikir seseorang. Jadi, kepribadian merupakan keadaan dalam diri seseorang yang menentukan bagaimana penampilannya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbantuknya Kepribadian
Menurut Winarti (2007: 5) ada tiga faktor yang menentukan perkembangan kepribadian. Tiga faktor tersebut antara lain:
a.       Faktor bawaan
Faktor bawaan terdiri dari bawaan genetik yang menentukan diri fisik primer (warna, mata, kulit), selain itu juga kecenderungan-kecenderungan dasar misalnya kepekaan, penyesuaian diri.
Contoh:
Bakat dan potensi diri (IQ) anak menurun dari orang tua
b.      Faktor lingkungan
Faktor  lingkungan seperti sekolah atau  lingkungan sosial/budaya seperti teman, guru dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian.
Contoh:

             Perluasan wawasan      :           pendidikan formal/informal
                                                             Pergaulan/perjalanan
c.       Interaksi antara bawaan serta lingkungan
Interaksi yang terus menerus antara bawaan serta lingkungan menyebabkan timbulnya perasaan aku/diriku dalam diri seseorang.
Contoh:



             Pengalaman masa kecil kanak-kanak              anak yang sering dipukul maka cenderung pada saat dewasa menjadi sadis/kejam.



       B.   Meraih Kesuksesan dengan Kepribadian
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT dalam bentuk yang sempurna dan manusia diciptakan untuk sukses.  Terlihat pada awal penciptaan  manusia yaitu manusia diciptakan sebagai pemimpin di dunia. Hasil survei Stanford Research Institude, Havard University & Canergie Foundation, menyimpulkan bahwa 15% keberhasilan ditentukan pengetahuan dan keterampilan mengenai profesi dan 85% lagi ditentukan oleh kepribadian.
Adapun cara untuk meraih kesuksesan salah satunya dengan kepribadian yaitu dengan kebiasaan. Seseorang yang sukses yaitu seseorang yang menjadi pemenang dalam hidup. Adapun menurut Suharli dalam bukunya yang berjudul “Habit Delapan Kebiasaan yang Mengubah Nasib Anda“ dapat penulis rangkum dengan delapan kebiasaan menuju kesuksesan sebagai berikut:
1.  Positivisme
Positivisme tidak berarti menolak realita tentang adanya hal-hal negatif dikehidupan. Positivisme yang dimaksud mengurai bagaimana seseorang terbiasa bertindak positif dalam kejadian positif maupun hal negatif yang terjadi selama perjalanan hidup menuju kemenangan. Oleh karena itu, pemenang mempunyai kebiasaan merespon hal negatif dengan cara positif.
a.  Berfikir positif
Positivisme pertama adalah berfikir positif mengenai tujuan hidup di masa depan. Pemenang selalu berfikir positif mengenai masa depan yaitu biasa disebut impian. Imajinasi tentang masa depan yang positif akan menyugesti diri untuk membangun kehidupan yang positif. Kunci motivasi adalah imajinasi atau membayangkan. Orang yang selalu termotivasi dan berfikir positif selalu mempunyai gambaran jelas tentang masa depannya. Tujuan hidup adalah hal positif dan terurai dalam misi hidup pribadi. Jadi, orang yang hidup dengan tujuan jelas adalah formula sukses nomer satu. Namun tidak semua orang merumuskan tujuan hidupnya dengan benar, sehingga tujuan menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, untuk tujuan bisa bekerja secara efektif tujuan hidup harus dirumuskan sangat spesifik, tujuan hidup harus dirumuskan dalam kata-kata positif, tujuan hidup harus dituliskan dan dibaca berulang-ulang.
b.  Bermental positif
Mental diartikan sebagai jiwa mengenai apa yang dianggap penting dan berharga dalam hidup seseorang. Mental positif yang pertama adalah mental pejuang karena perjuangan adalah kesempatan. Pejuang adalah mereka yang berjiwa petualang sampai tercapainya tujuan akhir yang ditetapkan sebelumnya. Mental positif kedua adalah pantang menyerah. Prinsipnya meneruskan apa yang selalu dikerjakan sampai ke tujuan akhir, kecuali waktu memang sudah tiba sebelum tujuan dicapai.
c.  Berhati positif
Penataan hati positif pertama adalah mensyukuri. Hati yang dipenuhi rasa syukur akan melahirkan tindakan yang menyenangkan dan antusias. Syukur juga terwujud dalam perasaan positif, yaitu perasaan ikhlas. Penataan hati positif kedua adalah memaafkan. Orang yang sanggup memaafkan dengan tulus, hidup terasa damai. Penataan hati positif ketiga adalah mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri. Apabila mencintai sesama, yang ada di dalam hati adalah niat baik dalam setiap tindakan.
d.  Beremosi positif
Emosi pertama adalah berani. Keberanian adalah emosi yang sangat kuat dalam menentukan tindakan seseorang. Berani mengambil keputusan, berani memilih tindakan, dan berani menanggung resiko adalah ciri-ciri pemenang. Pemenang bukanlah orang yang takut gagal. Pemenang bukanlah orang yang takut mencoba. Pemenang bukanlah orang yang takut bertanding. Pemenang adalah mereka yang berani untuk menjadi orang sukses, berani mencoba hal yang berguna mencapai impian, berani bangkit dari setiap kegagalan.
Emosi positif yang kedua adalah gembira. Hati yang dipenuhi emosi kegembiraan akan menjadi obat dari segala penyakit dan vitamin sebagai sumber kekuatan menuju kemenangan.
e. Bertindak positif
Tindakan positif yang pertama adalah bekerja melebihi standar yaitu bekerja melebihi pengharapan. Tindakan positif yang kedua adalah jujur terhadap suara hati yaitu memilih tindakan untuk kebenaran, bukan untuk kenyamanan hati. Tindakan positif yang ketiga adalah meningkatkan diri terus-menerus.
f.  Berkata positif
Kata-kata positif adalah kata-kata yang mengandung ilmu, solusi, harapan, motivasi. Apabila pikiran dan hati positif maka kata-kata yang keluar pun positif. 
g.  Berkeyakinan positif
Positivisme yang terakhir adalah berkeyakinan positif yaitu berkeyakinan positif terhadap kesuksesan.
            2. Proaktif
Kebiasaan yang kedua adalah terbiasa menjadi orang yang proaktif. Orang yang terbiasa proaktif adalah orang yang berinisiatif membentuk dirinya sendiri sendiri menuju tujuan hidup. Orang yang proaktif yaitu orang yang percaya bahwa tidak akan ada yang dapat mengubah nasib selain dirinya sendiri. Orang yang proaktif sadar bahwa dirinya mampu memilih tindakan terbaik untuk hasil yang terbaik bagi diri sendiri. Orang proaktif selalu punya alasan yang sangat kuat untuk menjadi orang sukses. Seseorang yang proaktif tidak menunda hingga besok apapun yang bisa dilakukan pada hari ini.
Pengenalan diri sendiri, orang proaktif adalah mereka yang punya pengenalan mendalam tentang diri sendiri. Setiap pribadi adalah cipta ilahi, maka setiap pribadi pasti memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang lain. Pengenalan diri sendiri adalah syarat pertama untuk sebuah kemenangan. Orang proaktif tidak menjadikan kekurangannya sebagai alasan untuk tidak menjadi orang sukses. Orang proaktif bertindak berdasarkan pilihan sadar, visi, misi, dan nilai yang dipertahankan.
      3. Prioritas
Kebiasaan ketiga adalah terbiasa memilih tindakan berdasarkan prioritas. Tanpa prioritas, orang selalu mengeluh terlalu banyak pekerjaan dan hanya memiliki waktu terbatas. Padahal Sang Pencipta menganugrahkan waktu 24 jam untuk setiap orang. Perbedaannya adalah setiap orang memiliki cara berbeda untuk memanfaatkan waktu. Waktu adalah aset yang paling berharga. Orang yang terbiasa bertindak berdasarkan prioritas dituntun oleh tujuan hidup dan rencana yang sangat jelas. Orang seperti ini sangat menghargai waktu meskipun juga sangat fleksibel dengan cara-cara pencapaian tujuan. Tidak heran orang seperti ini mencapai prestasi besar dalam produktivitas, mempunyai perencanaan harian yang terfokus maupun penetapan prioritas.
     4. Pembelajar
   Kebiasaan keempat adalah menjadi pembelajar. Seorang pembelajar selalu tertarik pada hal-hal yang mampu meningkatkan kualitas hidupnya, menyebabkan pembaharuan diri. Seorang pembelajar selalu haus akan pengetahuan keterampilan dan alasan emosional yang mampu mengilhami karya-karya terbaik dibandingkan kondisi saat ini. Secara alamiah semua manusia ditakdirkan sebagai makhluk pembelajar. Proses belajar yang terus-menurus dengan internalisasi dan praktik apa yang dipelajari adalah proses pembelajaran. Tidak ada kegagalan, umpan balik setiap pembelajaran adalah berhasil atau belajar. Pembelajar tidak berdoa untuk hidup yang lebih mudah, tetapi berdoa untuk pribadi yang lebih kuat karena waktu tidak mengubah apapun tetapi tindakan-tindakan di dalam waktu yang mengubahnya.
    Gaya belajar adalah  kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pelajaran dan hubungan antarpribadi. Ketika mengenal gaya belajar, maka akan mampu belajar lebih efektif dan lebih cepat.
5. Komunikasi
Kebiasaan kelima adalah melakukan komunikasi efektif. Komunikasi efektif adalah penyampaian pesan kepada orang lain sehingga penerima pesan mengerti, berfikir, dan bertindak sebagaimana yang diharapkan melalui pesan tersebut. Keterampilan berkomunikasi sangat mempengaruhi kesuksesan. Indikator awal komunikasi efektif adalah bagaimana penerima pesan mengerti pesan yang disampaikan sehingga pemberi pesan harus berusaha mengerti dahulu tentang harapan atau ketertarikan si penerima pesan yaitu berusahalah mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Berusahalah mendengarkan siapa saja.
            Empati yaitu mampu menempatkan diri sebagai pribadi penerima pesan dengan segala keruwetan pikiran dan emosi. Pemenang adalah mereka yang mampu mendengarkan suara-suara yang tidak bersuara yaitu empati. Mendengarkan secara efektif adalah kunci keberhasilan hubungan antarpribadi. Pemenang adalah mereka yang terbiasa mendengar secara empatik percakapan orang lain. Mendengarkan empatik membutuhkan tenggang rasa dan keberanian.
Komunikasi lisan yang paling dominan adalah berbicara. Keterampilan berbicara adalah hal penting untuk meraih kemenangan yaitu berbicara dengan bergairah, antusias, dan dari hati. Gairah membuat pendengar turut bergairah. Antuisme membuat pendengar penuh semangat. Berbicara dari hati membuat pendengar percaya dan turut berempati pada situasi diri.
Komunikasi tulisan, pemenang juga dimungkinkan melesat karena kemampuan menulis yaitu kemampuan melakukan komunikasi tulisan. Tulisan untuk pemahaman orang lain tentang apa yang ditulis.
    6. Kepemimpinan
Kebiasaan keenam adalah mendemonstasikan kepemimpinan yang mampu mempengaruhi dan mengarahkan orang banyak menjadi pemenang. Pemimpin adalah mereka yang menjadi pahlawan bagi sebagian besar pengikutnya. Pemimpin adalah pahlawan yang menjanjikan impian, lalu memperjuangkan impian, dan segala harapan tentang impian itupun tercapai. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk membawa visi menjadi suatu kenyataan. Pemimpin terbaik tidak selalu melakukan yang terbaik. Ada kalanya ia terjatuh, namun lebih sering bangkit dengan melakukan yang terbaik. Kepemimpinan terbesar adalah konsisten pemikiran, ucapan, dan tindakan yang terlihat dari waktu ke waktu.
Tugas pemimpin yang utama adalah memotivasi dan melatih. Memotivasi adalah memicu reaksi fisik dan emosi seseorang pengikut untuk bertindak sebaik mungkin untuk kebaikan. Melatih adalah membantu para pengikut dalam proses pembelajaran dan peningkatan kinerja sesuai profil masing-masing. Oleh karena itu, untuk memimpin diri sendiri gunakan akal pikiran sedangkan untuk memimpin orang lain gunakan hati nurani.
     7. Keindahan
Kebiasaan pemenang adalah menjadikan setiap detik menjadi indah. Pemenang terbiasa memiliki impian indah tentang kehidupan yang seharusnya. Pemenang terbiasa menggunakan cara-cara indah untuk mencapai impian itu. Pemenang menghasilkan karya-karya indah hingga dunia bersedia membayar harganya.
8. Keselarasan
Keselarasan adalah kombinasi serasi dari beberapa pilihan. Keselarasan hidup pemenang adalah keserasian aktivitas seseorang dalam hidup diantara lima pilar yaitu harta, spiritual, kesehatan, keluarga, dan pergaulan.
Pilar keuangan, uang adalah ide tentang alat tukar. Uang memang tidak menentukan segalanya, namun segalanya menjadi tidak menentu tanpa uang. Sehingga diperlukan pengelolaan keuangan yang baik.
Pilar spiritual yaitu spiritualitas memampukan pemenang melihat sisi kehidupan yang lebih terang dan lebih ringan dalam segala hal, serta mendapatkan kembali kualitas-kualitas pribadi seperti keceriaan, antusiasme, energi, dan ketekunan. Spiritualitas mengembangkan sebuah pribadi dengan konsep kemanusiaan universal seperti kebenaran dan kejujuran serta tergerak untuk terlibat membantu masyarakat secara keseluruhan.
Pilar keluarga yaitu pemenang memiliki kebiasaan membangun keluarga yang harmonis. Keluarga yang mendamaikan hati setiap anggota sehingga mereka dapat fokus memetik kecemerlangan, tanpa dihambat persoalan keluarga.
Pilar kesehatan adalah harta seseorang yang paling berharga. Tanpa kesehatan seseorang tidak dapat bekerja. Jadi, kesehatan harus dijaga untuk menjadi pemenang.






BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepribadian seseorang dapat dibentuk dan dipelihara dengan kebiasaan. Berkepribadian pemenang merupakan cara untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Kebiasaan tersebut antara lain kebiasaan merespon hal negatif dengan cara positif, terbiasa menjadi orang yang proaktif, terbiasa memilih tindakan berdasarkan prioritas, menjadi pembelajar, melakukan komunikasi efektif, menjadi pemimpin, menjadikan setiap detik menjadi indah dan keserasian aktivitas dalam hidup.
B.            Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat mengetahui dan menerapkan kebiasaan berkepribadian baik untuk menuju kesuksesan masa depan. Memang sulit untuk menjadikan suatu kebiasaan, namun ingatlah bahwa tidak ada yang mampu mengubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri. Oleh karena itu, jadilah pemenang dalam hidup ini. 






DAFTAR PUSTAKA

Suharli, Michell. 2009. Habit Delapan Kebiasaan yang Mengubah Nasib Anda. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Winarti, Euis. 2007. Pengembangan Kepribadian. Yogyakarta: Graha Ilmu.